Penyakit LUPUS adalah
penyakit baru yang mematikan setara dengan kanker. Arti kata lupus sendiri
dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar
satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan
kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian
wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok,
persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya
menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di
dalam tubuh.
Gejala-gejala penyakit
dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Lupus. Eritomatosus
artinya kemerahan. sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ
tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus. Gejala-gejala yang umum dijumpai
adalah:
1.
Kulit yang mudah gosong
akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
2.
Gejala umumnya penderita
sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala
ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif)
menghilang.
3.
Pada kulit, akan muncul
ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut
(butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit
seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala
penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja,
harus dicurigai mengidap Lupus.
4.
Anemia yang diakibatkan
oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit LUPUS ini
5.
Rambut yang sering rontok
dan rasa lelah yang berlebihan
Dr. Rahmat Gunadi dari Fak.
Kedokteran Unpad/RSHS menjelaskan, penyakit lupus adalah penyakit sistem
imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem
imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit,
otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan
pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan
sel-sel darah.
“Penyakit ini dapat
mengenai semua lapisan masyarakat, 1-5 orang di antara 100.000 penduduk,
bersifat genetik, dapat diturunkan. Wanita lebih sering 6-10 kali daripada
pria, terutama pada usia 15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan
dibandingkan kulit putih. Dan tentu saja, keluarga Odapus. Timbulnya penyakit
ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi,
pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan
stres,” ujarnya. Penyakit ini justru kebanyakaan diderita wanita usia produktif
sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu
dianggap diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.
Lupus bukanlah penyakit menular dan sebagian besar penderitanya
adalah wanita pada usia produktif sehingga sering dianggap penyakit wanita.
Faktor keturunan bukan sebagai penyebab langsung penyakit ini. Walau mungkin,
dari orang tua diperoleh gen yang abnormal yang berpotensi untuk penyakit ini,
tetapi ada faktor lain sehingga penyakit ini dapat terjadi. Dugaan para ahli
tentang penyebab penyakit ini adalah karena faktor hormon, tetapi belum
diketahui hormon mana penyebabnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar